Oliva, Peter F.( 1991), Developing the Curriculum, third edition. New York. Harper Collins Publishers, berisikan hal-hal tentang beberapa model pengembangan kurikulum dan implementasinya. Model Oliva mengacu pada School Based Curriculum yang merupakan perpaduan antara model demonstrasi, model action research, dan model grassroot. Selain keunikan tersebut, model ini ketika ditulis oleh penulisnya, juga ditujukan untuk mengantisipasi perubahan dalam masyarakat yang cenderung semakin cepat berubah dan memfokuskan fungsi persekolahan kepada bentuk sekolah untuk menyongsong masyarakat abad 21.o
Model Oliva merupakan model serbaguna dalam menyediakan proses untuk pengembangan lengkap kurikulum, memungkinkan pengembang untuk fokus pada komponen tertentu dari kurikulum dan pengembangan komponen instruksional. Model Oliva berprinsip sederhana, komprehensif dan sistematis. Secara siklus garis besar dan berurutan terdiri atas uraian filosofis, uraian tujuan pembelajaran umum (goals), dan tujuan pembelajaran khusus (objectives), desain perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Langkah-langkah pengembangan kurikulum Model Oliva dikenal sebagai The Twelve-Components, tetapi dapat diuraikan menjadi 17 (tujuh belas) langkah, yaitu:
1) Merinci kebutuhan-kebutuhan peserta didik secara umum
2) Merinci kebutuhan-kebutuhan masyarakat
3) Menuliskan pernyataan filosofis dan tujuan pendidikannya.
4) Merinci kebutuhan-kebutuhan peserta didik di sekolah masing-masing.
5) Merinci kebutuhan-kebutuhan komunitas tertentu
6) Merinci kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan mata pelajaran
7) Merinci Tujuan Institusional
8) Merinci Tujuan Kurikuler
9) Mengorganisasi dan mengimplementasikan kurikulum
10) Merinci Tujuan Pembelajaran Umum
11) Merinci Tujuan Pembelajaran Khusus
12) Memilih strategi-strategi pembelajaran
13) Memulai menyeleksi strategi-strategi evaluasi
14) Melaksanakan strategi-strategi pembelajaran
15) Melakukan seleksi terakhir atas strategi-strategi evaluasi
16) Mengevaluasi dan memodifikasi komponen-komponen pembelajaran
17) Mengevaluasi dan memodifikasi komponen-komponen kurikulum
Adapun model pengembangan kurikulum oliva:
Dari bagian di atas, tampak model pengembangan kurikulum yang dikemukakan oleh oliva :
1) Komponen Pertama, perumusan filosofis, sasaran, misi serta visi pendidikan, yang semuanya berseumber dari analisis kebutuhan siswa dan analisis kebutuhan masyarakat.
2) Komponen Kedua, adalah analisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu berada, kebutuhan siswa dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diberikan oleh sekolah. Sumber kurikulum dapat dilihat dari komponen satu dan dua ini. Komponen satu berisi pernyataan-pernyataan yang bersifat umum dan sangat ideal. Sedanglan komponen dua sudah mengarah pada tujuan yang lebih khusus.
3) Komponen Ketiga dan keempat, berisi tentang tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum yang didasarkan pada kebutuhan seperti yang tercantum pada komponen satu dan dua.
4) Komponen kelima, mengorganisasikan rancangan dan mengimplementasikan kurikulum.
5) Komponen keenam dan ke tujuh, mulai menjabarkan kurikulum dalam bentuk perumusan tujuan umum dan khusus pembelajaran.
6) Komponen kedelapan, menetapkan strategi pembelajaran yang dimungkinkan dapat tercapai tujuan .
7) Komponen kesembilan, studi awal tentang strategi dan teknik penilaian yang dapat digunakan.
8) Komponen kesepuluh, mengimplementasikan strategi kurikulum, setelah strategi diimplementasikan, pengembangan kurikulum kembali ke komponen sembilan atau komponen sembilan plan B, untuk menyempurnakan alat atau teknik penilaian.
9) Komponen ke sebelas dan duabelas, dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan evaluasi kurikulum.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari Model Oliva
Kelebihan :
1) Dapat digunakan untuk penyempurnaan kurikulum
2) Jelas dan lengkap pada setiap tahapnya (komprehensif)
3) Semua terlibat aktif dalam penerapannya
Kekurangan :
1) Diperlukan pengawasan menyeluruh terhadap setiap langkah penerapan model
2) Perlu adanya interaksi dan komunikasi yang baik dari semua pihak
Model kurikulum Oliva telah memenuhi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yaitu :
A. Prinsip Relevansi : Relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Oleh sebab itu, dalam membuat kurikulum harus memperhatikan kebutuhan lingkungan masyarakat dan siswa di sekitarnya, sehingga nantinya akan bermanfaat bagi siswa untuk berkompetisi di dunia kerja yang akan datang. Dalam model kurikulum Oliva, telah memenuhi prinsip relevansi dimana model kurikulum ini di desain untuk menyongsong kebutuhan abad 21 sehingga nantinya bermanfaat bagi siswa agar dapat berkompetisi di dunia internasional
B. Prinsip fleksibilitas : Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel dalam implementasinya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang siswa. Pada model kurikulum oliva, Pendidik memiliki kewenangan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan siswa dan kebutuhan bidang lingkungan mereka, sehingga dapat dikatakan telah memuhi prinsip fleksibel
C. Prinsip Kontinuitas : Makna kontinuitas disini adalah berhubungan, yaitu adanya nilai keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan. Sehingga tidak terjadi pengulangan atau disharmonisasi bahan pembelajaran yang berakibat jenuh atau membosankan baik yang mengajarkan (guru) maupun yang belajar (peserta didik). Dalam model pengembangan Oliva, dimana bersifat komprehensif sehingga dapat mencakup keseluruhan dengan langkah-langkah kontinyu.
D. Prinsip Efisiensi : Efisiensi adalah salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Model Oliva memiliki sifat sederhana sehingga dapat memiliki efisiensi yang diharapkan
E. Prinsip efektivitas : Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran dicapai atau diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar siswa. Model oliva akan dapat mencapai prinsip efektivitas ketika tercapai komunikasi, kerja sama yang baik antar semua pihak yang berkaitan yaitu guru, siswa, dan masyarakat.